Pembuktian tidak langsung lainnya adalah pembuktian dengan kontradiksi. Metode pembuktian ini agak berbeda dengan kedua metode pembuktian sebelumnya, pada metode pembuktian dengan kontradiksi ini kita mencoba mencari kesalahan logika (kontradiksi),baik kontradiksi dengan fakta (misal: 1 = 0) maupun kontradiksi dengan hipotesis yang dimiliki. Struktur logika pada metode pembuktian ini adalah \rightarrow&space;c)
yang ternyata ekuivalen dengan pernyataan
(cek nilai kebenaran kedua pernyataan tersebut menggunakan tabel kebenaran). Salah satu keuntungan dari pembuktian ini adalah kita mendapatkan tambahan hipotesis sebagai modal dalam melakukan pembuktian.
Kita memulai pembuktian dengan menggunakan 2 hipotesis yakni: hipotesis awal
dan negasi dari kesimpulan
sedemikian rupa sehingga dengan langkah-langkah yang tepat kita sampai pada kesimpulan yang akan didapatkan merupakan kontradiksi (baik kontradiksi dengan fakta maupun kontradiksi dengan hipotesis yang dimiliki). Bila dibuat strukturnya, maka pembuktian dengan kontradiksi memiliki struktur sebagai berikut:
……
|
Pernyataan logis
|
Diakhiri: kontradiksi (c)
Teladan 1.3.1: Misal
merupakan anggota bilangan bulat, jika
merupakan bilangan genap maka
merupakan bilangan genap.
Bukti: Berdasarkan hipotesis maka
merupakan bilangan genap, hipotesis berikutnya (negasi kesimpulan) andaikan
merupakan bilangan ganjil. Berdasarkan pengandaian maka terdapat k anggota bilangan bulat sehingga berlaku
.
Sehingga nilai
, bila terdapat
merupakan bilangan bulat dan
sehingga berlaku
.
Kesimpulan yang didapat adalah
merupakan bilangan ganjil, hal tersebut bertentangan (kontradiksi) dengan pengandaian bahwa
merupakan bilangan genap.
Sehingga pernyataan “Misal
merupakan anggota bilangan bulat, jika
merupakan bilangan genap maka
merupakan bilangan genap” terbukti benar.
Teladan 1.3.2: Misal
dan
merupakan anggota bilangan bulat, jika
dan
merupakan bilangan genap maka
merupakan bilangan genap.
Bukti: Berdasarkan hipotesis maka
bilangan genap dan
bilangan genap hipotesis berikutnya (negasi kesimpulan) andaikan
merupakan bilangan ganjil.
Bila
dan
bilangan genap maka terdapat
dan
anggota bilangan bulat sehingga berlaku
dan
.
Sedangkan bila
merupakan bilangan ganjil maka terdapat
anggota bilangan bulat sehingga berlaku
.
Berdasarkan hipotesis pertama (
dan
) dan kedua (
) dapat pula ditulis
atau
.
Bila terdapat
yang merupakan bilangan bulat, maka nilai
.
Kesimpulan yang didapat adalah nilai
yang berarti
merupakan bilangan ganjil, hal tersebut bertentangan (kontradiksi) dengan pengandaian bahwa
merupakan bilangan genap.
Sehingga pernyataan “Misal
dan
merupakan anggota bilangan bulat, jika jika
dan
merupakan bilangan genap maka
merupakan bilangan genap"terbukti benar.
Teladan 1.3.2: Misal
Bukti: Berdasarkan hipotesis maka
Berdasarkan hipotesis pertama (