Sunday, February 17

Ngakak 101


Don't judge a book by its cover. My Math textbook has a picture of someone enjoying themselves on it. I did not enjoy myself at all.

Monday, February 11

untuk apa sih belajar matematika??


Pertanyaan seperti itu sempat ditanyakan seorang teman, di salah satu sosial media yang saya ikuti. Sebenarnya pertanyaan lebih spesifik "Untuk apa sih kita belajar trigonometri?", pada lain kesempatan saya juga mendapat pertanyaan "Untuk apa sih kita  belajar fungsi kuadrat?" jadi saya coba generalisasikan semua pertanyaan2 tersebut menjadi, "Untuk apa sih kita belajar matematika di sekolah?"
Agak lucu karena sebenarnya cara saya untuk mengeneralisasikan pertanyaan2 tersebut menjadi satu pertanyaan besar tersebut merupakan salah satu hasil dari belajar matematika, yang dinamakan proses generalisasi atau biasa juga disebut proses bernalar. tapi kita akan kembali ke situ nanti.




so, "untuk apa sih belajar matematika?"
pertanyaan tersebut bagi saya merupakan salah satu "million dollar question" bersama dengan "apakah tuhan ada?"; "bagaimana kita tercipta?" dst...
tapi saya akan coba untuk menjawab pertanyaan "Untuk apa sih kita belajar mateamtika?"

Sebelum menjawab kita akan berkelana terlebih dahulu dalam dunia ilmu, saya memang belum terlalu lama mengenal yang namanya ilmu dan saya juga belum bisa dikatakan mengerti dengan baik yang namanya ilmu. Tapi selama kegiatan saya belajar serta berupaya untuk mengenal ilmu, saya mencoba untuk mengklasifikasikan ilmu menjadi 2 jenis, yakni: ilmu murni dan ilmu terapan.
ilmu murni biasanya menghasilkan sesuatu yang bernama gagasan, ide, konsep serta permikiran. Sedangkan ilmu terapan-lah yang mengubah gagasan/ ide tersebut menjadi sebuah alat, kegiatan serta apapun yang dapat digunakan secara langsung oleh umat manusia.

terkait dengan pertanyaan awal, biasanya orang-orang lebih berorientasi pada hasil; lebih melihat apa yang bisa kita dapatkan dari kegiatan kita belajar.... Apabila pertanyaan yang senada ditanyakan dalam konteks yang berbeda maka jawabannya jauh lebih pendek dan lebih memuaskan. seperti contoh, "untuk apa kita belajar hal yg terkait dengan kedokteran? agar bisa menyembuhkan orang sakit"; "untuk apa kita belajar tentang teknik sipil? agar bisa membangun infrastuktur yang baik" dst.... hal tersebut dimungkinkan karena jenis ilmu yang dipelajari merupakan ilmu terapan.



Tetapi di sisi lain, jawaban yang pendek dan memuaskan tidak akan kita dapatkan apabila pertanyaannya adalah pertanyaan yang paling awal ditanyakan "Untuk apa sih belajar matematika??" karena matematika sejatinya bukan merupakan ilmu terapan, kita tidak akan bisa menerbangkan pesawat hanya dengan matematika, kita tidak akan bisa menyembuhkan orang dengan matematika. Tapi matematika ada di balik gagasan, ide, konsep/pemikiran tetang pesawat, tentang menyembuhkan orang bahkan mateamatika ada di balik gagasan, ide, konsep/pemikiran percakapan sehari-hari (tentu kita harus menggunakan logika apabila berbicara dengan orang lain).

so, "untuk apa sih belajar matematika?"
jujur, Saya masih belum bisa menjawab pertanyaan itu mungkin suatu hari nanti :)
Untuk Anda yang merasa tertipu karena tidak menemukan jawabannya pada postingan ini, selamat mencari jawabannya....

Thursday, February 7

the future

There are the video about our world in the future. Hope u're ready for it, because u're childrens are.


Productivity Future Vision (2011)





A Day Made of Glass 2: Same Day. Expanded Corning Vision