Thursday, December 22

Persamaan Kuadrat (Penurunan rumus ABC)

Dalam materi persamaan kuadrat kita mengenal adanya rumus ABC.

Berikut bentuk persamaan kuadrat secara umum:
dimana

Rumus ABC:
dengan

Wednesday, December 14

Pendidikan Yang Memotivasi dan Pendidikan Yang Mengancam

Kategori : Umum
oleh: RHENALD KASALI (Ketua Program MM UI)


LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.

Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.

Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah. Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. "Maaf Bapak dari mana?" "Dari Indonesia," jawab saya. Dia pun tersenyum.

Budaya Menghukum

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

"Saya mengerti," jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. "Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini, "lanjutnya. "Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! " Dia pun melanjutkan argumentasinya.

"Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat," ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai "A", dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut "menelan" mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan.

Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Ini bukanlah untuk menunjukan bahwa negara lain lebih hebat daripada negara Indonesia, tapi marilah kita mencontoh sesuatu yang baik darimanapun negaranya.

Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. "Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan," ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. "Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti." Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan "gurunya salah". Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.Melahirkan Kehebatan

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

Sumber : Milis Yahoogroups

Monday, November 28

Mathematica 101 (gambar grafik)

Artikel kali ini mengenai cara membuat gambar grafik fungsi (2 dimensi dan 3 dimensi) kemudian menyajikannya pada aplikasi Mathematica.
Gambar yang di tampilkan merupakan gambar-gambar sederhana yang terkait dengan trigonometri dan fungsi kuadrat sederhana.

Selamat membaca...



file dalam bentuk pdf dapat diunduh disini (http://www.4shared.com/document/j7KpFrxj/Mathematica_101_gambar_2D_3D.html)


Semoga berguna dan terima kasih,

A. Raditya

Friday, October 14

balik dan kali

yuppp... "balik kemudian kalikan" itulah prosedur yang biasanya dikatakan/diajarkan apabila ada seorang anak yang bertanya bagaimana cara untuk menyelesaikan soal ini



cara yang dilakukan biasanya seperti ini


Thursday, September 22

intermathzo

semua bilangan ganjil dapat dinyatakan sbg penjumlahan bilangan berurut... conth: 5 = 2+ 3; 7= 3 + 4...dst..
Bukti:
misal p bilangan ganjil maka $p=2k+1$ dengan $k\epsilon \mathbb{R}$
sehingga $2 k + 1 = (k + k) + 1 = k + (k + 1)$
terbukti

Saturday, September 17

sekilas tentang Inovasi Pembelajaran II

Pemahaman siswa terhadap operasi bilangan negatif

Pemahaman tentang bilangan negatif pada siswa SD seringkali menjadi menjadi masalah apalagi bila dilakukan operasi (+/-). Bagaimana Anda menjelaskan pada siswa bahwa 3-(-2)= 5. Tentunya kita tidak bisa mengatakan bahwa negatif dikalikan negtif menjadi positif. Hal tersebut masih sangat abstrak bagi siswa yang notabene secara psikologis masih sangat membutuhkan gambaran atau representasi yang nyata (konkrit) berdasarkan teori Piaget.
Berikut merupakan salah satu cara untuk menjelaskan pada siswa pemahaman tentang operasi bilangan negatif. Semoga membantu.




============================================================
Perkuliahan Inovasi Pembelajaran (Matematika)

Thursday, September 15

sekilas tentang Inovasi Pembelajaran

Sebelum menjelaskan tentang inovasi ada baiknya kita mengetahui perbedaan antara discovery dan invention.

Discovery adalah Penemuan benda atau hal yang sebenarnya telah ada, sedangkan invention adalah suatu penemuan yang benar-benar baru. Contoh dari Discovery adalah temuan tentang Galileo bahwa bumi mengelilingi matahari bukan sebaliknya, sedangkan contoh dari invention sendiri lebih pada teori-teori baru (misal: teori Piaget).
Baik Discovery ataupun Invention, biasanya kedua hal tersebut tidak mengekor pada sesuatu yang umum/biasa untuk orang kebanyakan. Kedua hal tersebut malah kadang melanggar aturan-aturan sosial yang berlaku pada saat itu sehingga tidak jarang suatu hal yang berupa Discovery ataupun Invention menghadapi rintangan-rintangan. Seperti yang terjadi pada Galileo pada masanya.

Setelah kita mengerti perbedaan antara discovery dan invention, kita akan mulai membahas tentang inovasi. Inovasi sendiri memiliki definisi ide/metode/barang/kejadian yang dirasakan baru, baik sebagai hasil dari invention ataupun discovery. Jadi inovasi sejatinya tidak dapat dipisahkan dari discovery ataupun invention.

Sedangkan karakteristik dari inovasi sendiri ada 5 yakni:
1. Menguntungkan
Suatu hal bisa dikatakan sebagai inovasi bila hal tersebut menguntungkan bagi penerimanya.
Penulis berpendapat bahwa selain keuntungan bagi penerima, keuntungan tersebut juga didapat bagi pemberi pesan.

2. Kompatibility
Tingakat kesesuaian inovasi dengan nilai yang berdasarkan pengalaman dan kebutuhan penerima.

3. Kompleksity
Tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima.

4. Triability
Dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.

5. Observability
mudah tidaknya hasil dari inovasi diamati oleh penerima.

selain kelima hal tersebut, dalam inovasi pembelajaran juga mengenal istilah difusi dan diseminasi.
Difusi adalah proses komunikasi inovasi antar warga masyarakat dengan menggunakan saluran dan waktu tertentu. Sedangakn desiminasi merupakan proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan dan dikelola.
==================================================================================
perkuliahan Inovasi Pembalajaran....

Tuesday, September 13

LOCAFORE + JADWAL SHOW

Kota baru Parahyangan

kota mandiri berwawasan pendidikan

mempersembahkan acara LOCAFORE.

Art,design,jazz festival



Waktu : 23 hingga 25 september 2011

Tempat : Bale pare kota baru parahyangan



JADWAL JUMAT 23 SEPTEMBER 2011



STAGE 1

14:30 – 15:30 SISTER DUKE

16:30 – 17:30 STARLITE

19:30 – 20:30 JUBING KRISTIANTO



STAGE 2

15:30 – 16:30 BILLY & THE GANK

18:30 – 19:30 MAYA HASAN

20:30 – 21:30 LALA SUWAGES



JADWAL SABTU 24 SEPTEMBER 2011



STAGE 1

12:30 – 13:30 HEMIOLA

14:30 – 15:30 4SIXTEENTH

16:30 – 17:30 THE JONGENS

19:30 – 20:30 MARGIE SEGERS

21:30 – 22:30 BENNY LIKUMAHUWA



STAGE 2

13:30 – 14:30 TRIPP

15:30 – 16:30 JULIAN ABRAHAM MANTIKA

18:30 – 19:30 THE MUSICAL TROOPS

20:30 – 21:30 ANDIEN

22:30 – 23:30 LLW



JADWAL MINGGU 25 SEPTEMBER 2011



STAGE 1

14:30 – 15:30 SHADOW PUPPETS QUARTET

16:30 – 17:30 ADE IRAWAN

19:30 – 20:30 BUBI CHEN



STAGE 2

13:30 – 14:30 IMDI ENSEMBLE

15:30 – 16:30 ESQI:EF SYAHARANI

18:30 – 19:30 DIRA SUGANDI

20:30 – 21:30 MALIQ & D’ESSENTIALS



Jangan lewatkan Indonesia label products fair pameran produk lokal karya
disainer nasional dan outdoor sclupture exhibition menampilkan hasil karya seniman ternama indonesia



Locafore art,design and jazz festival 23 - 25 september 2011

Bale Pare Kota Baru Parahyangan



Terbuka untuk umum, FREE OF CHARGE

Informasi hubungi 022 6803888

atau follow @klcbs

Monday, September 12

me on the news

wahaha... iseng2 lagi searching ternyata... ada ini... selamat membaca..
=========================

Rektor IPB Resmikan Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Share Selasa, 6 Mei 2008


Rektor IPB, Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, MSc meresmikanGedung Andi Hakim Nasoetion Jum'at (2/5) di Kampus IPB Darmaga. Gedung yang sebelumnyadikenal sebagai Gedung Rektorat IPB, kini disematkan nama tokoh kenamaan IPB,yakni Prof. Andi Hakim Nasoetion. "Bapak Andi berhasil menyemaikan benih-benih academic atmosphere yang kondusif di IPB," ungkapRektor IPB saat meresmikan Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion IPB yangbertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2008.

Rektor kemudian memaparkan sumbangsih besarAndi Hakim dalam pendidikan Indonesia."Bapak Andi mempelopori pemberlakukan studi sarjana 4 tahun yang sebelumnya6 tahun dengan sistem SKS, yang kemudian diberlakukan untuk seluruh perguruantinggi di Indonesia. Programini sekarang dikenal dengan nama Program Strata -1 (S1)," kata Rektor.

Prof. AndiHakim Nasoetion mempelopori pendirian pendidikan pascasarjana pertama diIndonesia. Tahun 1975, beliau mempelopori sistem penerimaan mahasiswa barutanpa tes atau ujian masuk, tetapi didasarkan nilai rapor SLTA yang mengundangsiswa-siswi terbaik dari seluruh pelosok tanah air untuk masuk menjadimahasiswa IPB. Sistem ini dipandang brilian untuk mendapatkan siswa terbaik dansekaligus sebagai upaya pemerataan pendidikan. Sistem ini pada tahun 1977menjadi proyek perintis II-penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi tanpa testingdan diadopsi secara nasional menjadi program Penelurusan Minat dan Kemampuan(PMDK). Prof. Andi Hakim Nasoetion adalah pelopor, penggagas, pembinaLomba Karya Ilmiah Remaja dan Olimpiade Matematika Indonesia. "Jiwa visioner pemimpin IPB initercermin saat hendak meninggalkan kursi rektor kala itu. Beliau berhasil mewariskan Renstra IPBmenghadapi tahun 2000," tambah Rektor.

Peresmianditandai dengan pemotongan tumpeng dan pembunyian sirine oleh Rektor IPB danIbu Amini Nasoetion (istri Prof. Andi Hakim Nasoetion) menandai peresmian nama GedungRektorat Andi Hakim Nasoetion IPB. Acaradiakhir dengan ramah tamah jajaran pimpinan IPB dengan pihak keluarga Prof. AndiHakim Nasoetion (alm).



Peringatan Hardiknas di IPB Bertabur Penghargaan

Dalamupacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di IPB, Rektor IPBmemberikan penghargaan kepada 37 orang mahasiswa IPB yang berprestasi di bidangekstrakurikuler tahun 2008. Merekaterdiri dari : Elang Gumilang (Fakultas Ekonomi dan Manajemen/FEM),Rosena Podesta, Ratna Megasari (FEM), Putri Kinanti Siregar (FEM), Tetuko DitoWidarso (Fakultas Teknologi Pertanian/FATETA), Ayupry Diptasari (FATETA),Kamalita Pertiwi (FATETA), Ari Try Purbayanto (FATETA), Fahmi Nasrullah(FATETA), Galih Nugroho (FATETA), Nur Hamdani S (FATETA), Nur Hidayat (FATETA),Mega Safrina (FATETA), Nona Widharosa (FATETA), Asto Hadiyoso (FATETA),Moch. Subkhi H (FATETA), Khoirul Umam (FATETA), Aji Raditya (Fakultas Matetikadan Ilmu Pengetahuan Alam/FMIPA), M. Syaeful Fahmi (FMIPA), Fauzan Amin(FMIPA), Rizki Dwi Cahyani (FMIPA), Muhammad Ilyas (FMIPA), Verawati (FMIPA),Novita Handayani (FMIPA), Syamsul Bahari (FMIPA), Hari Bowo (FMIPA), ParamithaMessayu (FMIPA), Dwi Abdia Rahman (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/FPIK) ,Nur Madina (FPIK), Hasanah (FPIK), Astriwana (FPIK), Okvina Nur Alvita(Fakultas Ekologi Manusia/FEMA), Gina Ginajarsari (FEMA), Ahmad Alam (FEMA),Evrin Savrilya (Fakultas Peternakan/FAPET), dan Irma (FAPET) (my/ris).

dari http://202.124.205.2/?b=670
==========================================

Thursday, September 8

nyantai dulu dan mendengarkan lantunan lagu dari Parkdrive yang bertajuk mengenang cinta....
===================
mengenang cinta- Parkdrive

angin malam halus berhembus
dibawah sinar malam cahya bulan
yang pernah setia selalu sinari dua insan
kau aku sebagai satu

bayang parasmu dalam mimpiku
walau telah silam kini kian nyata
senyum manis wajahmu hancurkan hatiku
yang tersipu tak berdaya


# Reff

perlahan fajar datang memendam anganku
masih ingin jalani pahit manis cintamu
meski kata hati tak sejenak pun berganti
adapun nyatanya
kau tak disini dan ku hanya bisa mengenang cinta


rasa cinta pun datang dan pergi dengan waktu semua telah berlalu
namun satu yang pasti cintamu yang abadi api yang tak kan sirna

reff

senyum manis wajahmu hancurkan hatiku
yang tersipu tak berdaya

reff

Friday, August 19

International Conference on Teaching and Learning with Technology


Submitted Proposal for
International Conference on Teaching and Learning with Technology

theme
Do IT! Transform Learning, Shape the Future

author
Aji Raditya, S.Si
Sulistiawati, S. Pd
Yuni Chairani, S.Pd

title
Mathematics learning based on multimedia with RME approach by using Matematica to enhance adaptive reasoning ability (In 8th grade student at Assalam Junior High School)

abstract
Multimedia tools is commonly use to enchance teaching and learning activities, one of the application that can be use is Mathematica 8.0 which created by wolfram. This application can produce not only the 3D figure but also the animation to create fun and dynamic classroom. In the other hand, RME approach can create learning experience for the student. This research will combine both method (multimedia and RME) to enhance student’s adaptive reasoning ability. The research is using a purposive sample and held in As-Salam junior high school, Bandung. There are two separate classes involve in this research, each class consist of 15 students. This research will use two types of assessment, test and non-test. Test will be held in the end of the class contain of 5 question which are related with adaptive reasoning. In the other hand, non-test assessment is being used to record student’s views about the teaching and learning activities. The result of this research shows that the student with multimedia and RME approach produce better score at the adaptive reasoning test compare with the student was teach with conventional approach.

===============================

dah dikirim tinggal nunggu konfirmasi dari panitianya.... Berdoa mulai...

Tuesday, August 9

4th International Conference on Computer Supported Education (CSEDU 2012)

Venue: Porto, Portugal

Event Date: 16-18 April, 2012

Important Dates
Regular Paper Submission: November 22, 2011
Authors Notification (regular papers): January 25, 2012
Final Regular Paper Submission and Registration: February 14, 2012

CSEDU 2012, the International Conference on Computer Supported Education, aims at becoming a yearly meeting place for presenting and discussing new educational environments, best practices and case studies on innovative technology-based learning strategies, institutional policies on computer supported education including open and distance education, using computers. In particular, the Web is currently a preferred medium for distance learning and the learning practice in this context is usually referred to as e-learning. CSEDU 2012 is expected to give an overview of the state of the art as well as upcoming trends, and to promote discussion about the pedagogical potential of new learning and educational technologies in the academic and corporate world.
Conference Areas:

1. Information Technologies Supporting Learning
2. Learning/Teaching Methodologies and Assessment
3. Social Context and Learning Environments
4. Domain Applications and Case Studies
5. Ubiquitous Learning

PROGRAM CO-CHAIRS
Markus Helfert, Dublin City University, Ireland
Maria João Martins, Instituto Superior Tecnico, Portugal

Keynote Speaker
Joseph Trimmer, Ball State University, United States
more Information

Welcome to the 3rd International Conference on Teaching and Learning with Technology, iCTLT 2012 (27 - 30 March 2012)

The International Conference on Teaching and Learning with Technology, iCTLT 2012, is a premier conference where delegates can get up-to-date on the developments of educational technology in terms of research, pedagogy and technological solutions. Delegates can also look forward to many opportunities to connect and collaborate with educators from individual countries and regions on matters of common interest in the use of ICT to create an engaging and effective education for students.

Jointly organised by the Ministry of Education (MOE), Singapore and the International Society for Technology in Education (ISTE®), U.S., and Academy of Principals (Singapore) the conference theme, 'Do IT! Transform Learning, Shape the Future.', highlights best practices, research and thought-provoking speakers from both the Asia-Pacific Region and from around the world.

iCTLT 2012 is being held in conjunction with the MOE-ExCEL Fest. We hope you will visit MOE-ExCEL Fest on 30 and 31 March as Singapore schools showcase creative learning and teaching approaches currently in use. Experience how innovative lessons are conducted and view exciting and innovative projects underway in our schools.

You should anticipate a most enjoyable and professionally satisfying event exploring how educators can create ICT-enriched learning environments that support self-directed and collaborative learning among students and illustrating how theory can be translated into practice.

We look forward to your participation in iCTLT 2012.

more information (http://www.ictlt.com/index.php)

Friday, August 5

Magic square




atau dapat dilihat disini --https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=explorer&chrome=true&srcid=0ByeCgNhQPPS8ZDg4ZDM4Y2MtZGIxMi00MGYwLTkzYzAtZDczZWUyYzdmNWZm&hl=en_US---

Monday, July 25

Using latex in blogger

$\LaTeX$, $\frac{1}{2}$, $\sum_{i=0}^{n}x^2$


yuhuuu bisa.... baru tau kalo bisa nulis latex di blogspot...
caranya:

(1) masuk ke design --> add a gadget --> di basic plih "HTML/JavaScript" klik tanda + terus masukin code yg dibawah ini dan save



(2) latex dapat ditulis diantara tanda $ (caranya seperti posting biasa kok)

untuk yg mau latihan menggunakan latex, tutorialnya bisa didownload disini

have fun....
thx to
(http://abhiramn.blogspot.com/2010/06/latex-on-blogspot.html)

sin 18 = ???

tentukan nilai dari sin 18 (tanpa menggunakan kalkulator yeee)!!




dapat dilihat:
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=explorer&chrome=true&srcid=0ByeCgNhQPPS8MjdiYWY0ZTMtOTVhZC00MTdlLWFhMDUtYzlkNmRhM2YzMTZl&hl=en_US

Friday, June 17

lovely...


suatu petang di Ulu watu, Bali...
nice view, nice sunset and bad monkey... ^_^




more lovely...

Wednesday, June 1

minesweeper

math = game....




bisa dibuka di
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=explorer&chrome=true&srcid=0ByeCgNhQPPS8MjY0MWQ3YmQtYTJjNC00NGQ3LWJjODgtOWM1NTBjOWVjYmQ0&authkey=CKHCg9YM&hl=en_US

Thursday, May 26

Story of math by BBC part 4...


Story of math by BBC part 3...

hope u enjoy...
I asked for Strength.........
And God gave me Difficulties to make strong.
I asked for Wisdom.........
And God gave me Problems to solve.
I asked for Prosperity.........
And God gave me Brain and Brawn to work.
I asked for Courage.........
And God gave me Danger to overcome.
I asked for Love.........
And God gave me Troubled people to help.
I asked for Favours.........
And God gave me Opportunities.

I received nothing I wanted
I received everything I needed
My Prayer has been answered

{from: http://www.muhajabah.com/islamic_poetry/i_asked_fo.php}
story of math by BBC part 1...

Tuesday, May 3

usah kau lara sendiri....



Kulihat mendung menghalangi
Pancaran wajahmu
Tak terbiasa kudapati
Terdiam mendura

Apa gerangan bergemuruh
Di ruang benakmu
Sekilas galau mata ingin
Berbagi cerita

Ku datang sahabat, bagi jiwa
Saat batin merintih
Usah kau lara sendiri
Masih ada asa tersisa

Letakkanlah tanganmu
Di atas bahuku
Biar terbagi beban itu
Dan tegar dirimu...oh...

Di depan sana cahya
Kecil tuk memandu
Tak hilang arah
Kita berjalan menghadapinya

Sekali sempat kau mengeluh
Kuatkah bertahan
Satu persatu jalinan kawan
Beranjak menjauh

Tak hilang arah kita berjalan
Menghadapinya...
Usah kau simpan lara sendiri

Wednesday, April 6

productive FAILURE

Kenapa harus takut dengan kesalahan??
bukankah dengan kesalahan kita justru akan tahu arti dari kebenaran...

Sebuah penelitian (Greeno, Smith, & Moore, 1993) mengatakan bahwa ketika seorang guru menjelaskan representasi dan metode "yang benar" untuk suatu masalah kepada siswa diharapkan siswa paham akan hal tersebut, tapi siswa akan lebih paham bila siswa juga mengetahui mengapa metode yang salah (metode yang digunakannya) tidak dapat memberikan informasi apapun.
Hal tersebut merupakan salah satu landasan dari metode pembelajaran Productive Failure ini, dimana kesalahan yang dilakukan siswa dalam merepresentasikan dan memodelkan masalah yang ada digunakan untuk merefleksikan kemudian nantinya digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa tersebut.
Kemampuan guru dalam meyakinkan siswa untuk tidak menyerah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi juga merupakan faktor yang penting. Guru dapat meyakinkan siswa bahwa tidak menjadi masalah mereka (siswa) untuk tidak dapat menemukan solusi dari masalah yang dihadapi selama mereka mencoba berbagai cara untuk menyelesaikannya kemudian tekankan bahwa masalah yang kalian hadapi merupakan masalah yang memiliki banyak cara untuk menyelesaikannya juga banyak solusi yang mungkin sehingga mereka diperkenankan melakukan apapun untuk menyelesaikan masalah tersebut.


"Saatnya kita bersahabat dengan kesalahan"

sumber: Kapur, "Learning through Productive Failure in Mathematical Problem Solving", Yearbook 2009, Singapore.

A.Raditya

Friday, April 1

Menampilkan gambar fungsi trigonometri dalam derajat dan Pi di Mathematica

Pada program Mathematica gambar grafik fungsi trigonometri, misalnya Sin[x], menampilkan nilai x dalam radian. Sedangkan dalam pembelajaran di kelas, guru lebih senang menampilkan nilai x dalam derajat atau Pi.

Pada artikel ini, penulis akan mencoba untuk menampilkan nilai x dalam derajat dan Pi dari yang sebelumnya nilai x berupa radian.

(Gambar. 1) Nilai x masih dalam radian.

Untuk merubah dalam bentuk derajat dapat menggunakan,

(Gambar. 2) Nilai x sudah dalam bentuk derajat

Tetapi nilai x pada gambar 2 kurang “halus” karena “ 0 ” tidak ditampilkan, sehingga mungkin saja akan terjadi kesalahan persepsi pada siswa (contoh Sin 60 (derajat) tidak sama dengan Sin 60). Untuk menampilkan “ 0 ” pada output maka digunakan code berikut:

(Gambar. 3) Nilai x sudah dalam bentuk derajat yang lebih “halus”

Selain penggunaan derajat, Pi juga banyak digunakan selama kegiatan ini. Berikut merupakan cara untuk menampilkan nilai x dalam bentuk Pi.

(Gambar. 4) Nilai x dalam bentuk Pi

Sekian artikel singkat ini, mudah-mudahan dapat membantu mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Daftar Pustaka

http://blog.wolfram.com/2011/03/31/mathematica-qa-plotting-trig-functions-in-degrees/

Terima kasih atas perhatiannya,

A.Raditya

Thursday, March 17

Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

Oleh: Sulistiawati (1007002) dan Aji Raditya (1007134)

----------------------------------------------------------------------------------------------

Definisi

Penilaian otentik atau authentic assessment juga disebut performance based assessment atau performance assessment, alternative assessment dan direct assessment. Disebut performance based assessment atau performance assessment karena penilaian yang dilakukan berdasarkan kemampuan dan keterampilan siswa saat melakukan tugas yang diberikan. Kemudian dikatakan alternative assessment karena penilaian otentik ini merupakan penilaian dilakukan dengan cara yang berbeda dari penilaian yang biasa dilakukan (traditional assessment). Disebut direct assessment atau penilaian langsung karena biasanya penilaian yang dilakukan pada authentic assessment diberikan pada saat kegiatan berlangsung (misalnya pada saat praktikum atau demostrasi). Dengan kata lain, penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan terbaik siswa. Karena yang ingin dinilai adalah kemampuan terbaik siswa maka penilaian otentik didasarkan tidak hanya pada hasil belajar tetapi juga pada proses selama kegiatan belajar berlangsung.

Selanjutnya, tulisan ini akan membicarakan perbedaan penilaian otentik dengan penilaian tradisional, kemudian sedikit tentang impementasi dari penilaian otentik di kelas. Pada implementasi akan dijelaskan tentang tugas otentik dan rubrics pada penilaian otentik.

Perbedaan Penilaian Otentik dan Penilaian Tradisional

Penilaian sendiri sebenarnya dibagi menjadi dua tipe, yakni: penilaian tradisional (traditional assessment) dan penilaian otentik (authentic assessment). Marilyn dalam artikelnya mendaftarkan perbedaan dari kedua tipe penilaian tersebut sebagai berikut:

Setiap tipe penilaian tersebut memiliki kelebihan, kekurangan dan keterbatasan masing-masing. Seperti terlihat diatas bahwa penilaian tradisional lebih menekankan pada “produk” yang dihasilkan sedangkan penilaian otentik lebih menekankan pada proses.

Hal tersebut akhirnya berakibat pada perbedaan jenis tes yang digunakan. Pada penilaian tradisional, jenis tes yang digunakan untuk menilai siswa adalah jenis tes objektif (seperti pilihan ganda, benar-salah mencocokkan dan lain-lain) dimana siswa biasanya diharuskan memilih satu jawaban yang benar. Sedangkan pada penilaian otentik, jenis tes yang dilakukan berupa tes kinerja, evaluasi diri, esai, portofolio, proyek dan lain-lain. Sehingga disaat penilaian tradisional mengajak murid untuk saling berkompetisi satu sama lain, penilaian otentik menekankan pada kerja sama antar murid agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai bersama.

Bila dikaitkan dengan kurikulum terdapat perbedaan yang sangat jelas antara penilaian tradisional dan penilaian otentik. Pada penilaian tradisional siswa diharapkann menguasai pengetahuan dan keterampilan tertentu sehingga dibentuklah kurikulum yang relevan untuk siswa. Kemudian penilaian dilakukan berdasarkan ketuntasan dari kurikulum yang dibentuk tadi. Tetapi pada penilaian otentik, siswa diharapkan melakukan sejumlah tugas yang menyerupai keadaan di dunia nyata dan dilihat kinerjanya dari tugas-tugas yang telah mereka laksanakan. Kemudian dikembangkan sebuah kurikulum yang memungkinkan siswa dapat memperlihatkan kinerja yang baik. Sehingga dalam tabel diatas, pada penilaian tradisional dituliskan “curriculum direct assessment” sedangakan pada penilaian otentik dituliskan “assessment direct curriculum”.

Implementasi

Dalam implementasi di lapangan, penilaian otentik setidaknya harus meliputi: Tugas Otentik (authentic task) dan Kriteria Penilaian (rubrics).

1. Tugas Otentik (Authentic Task)

Sebuah tugas dikatakan otentik, menurut Rustaman, bila: (i) siswa diminta untuk mengkonstruksi respon mereka sendiri, bukan hanya sekedar memilih; (ii) tugas merupakan tantangan yang mirip (serupa) yang dihadapkan dalam (dunia) kenyataan sesungguhnya. Dengan kata lain, tugas otentik adalah sebuah tugas yang mirip dengan kehidupan sehari-hari kemudian siswa diharapkan dapat memecahkan tugas tersebut sesuai dengan kemampuan yang telah ketahui selama ini.

Berikut merupakan jenis tugas yang disebut otentik, antara lain:

a. Bentuk esai yang bersifat open-ended;

b. Refleksi diri;

c. Projek, demonstrasi atau praktikum;

d. Portofolio, kumpulan hasil karya siswa;

2. Kriteria Penilaian (Rubrics)

Menurut American Association for the Advancement of Science, A rubric is a scoring guide that differentiates, on an articulated scale, among a group of sample behaviors, or evidences of thought that are responding to the same prompt. Atau dengan kata lain, rubrics adalah sebuah alat penilaian yang dapat membedakan, satu kelompok dengan kelompok lain, berdasarkan kemampuan yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya.

Daftar Pustaka

Lombardi, M, Marylin. 2008. Making the Grade: The Role of Assessment in Authentic Learning. EDUCAUSE.

Dantes, Nyoman, Prof. 2008. Hakikat Assessment Otentik sebagai Penilaian Proses dan Produk dalam Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi.

Rustaman, Nuryani Y. Penilaian Otentik dan Penerapannya dalam Pendidikan Sains.

Tuesday, March 1

spesifikasi athlete

Pada tulisan kali ini kita keluar dulu dari rutinitas... no math... no gombal... just have fun... yup, have fun itulah yang gw rasa ketika sedang mengendarai tunggangan gw, Kawasaki athlete 125 cc.
berikut adalah penampakan dari tunggangan gw:
Dengan kombinasi warna merah-hitamnya membuat penampilan athlete yg satu ini (khususnya punya gw) sangat "sexy" he...he... dan unik tentunya (secara masih jarang yg punya)... Selain itu, keberadaan tangki bensin di depan dan "stang" yang relatif berat daripada motor lain menurut saya menambah kenyamanan dalam berkendara. Beberapa kali saya "geber" athlete ini sampai +/- 100 km/jam dan masih stabil, stang-nya tidak dansa seperti beberapa motor bebek lain yang pernah saya coba... Denger2 athlete yg satu ini juga termasuk hemat hingga 47 km/l, tapi saya sendiri sih blm pernah mengukur secara teliti ttg ini (mungkin ada yg udah pernah nyoba??)...
Eiittsss tapi ga mungkin donk tunggangan ini cuma punya kelebihan doank... he...he... Nah salah satu kekurangannya adalah rantai standar-nya yg gampang banget kendor, jadi ya harus rajin2 di "kencengin" tuh rantai supaya kenyamanan berkendara terjaga. selain rantai yg musti dikencengin secara rutin, stang athlete ini juga harus diperlakukan serupa supaya nyaman... kekurangan yg lain lampu yang ga terlalu terang, apa ini karena aki-nya yg udah soak ya?? ga tau juga sih... he...he...
hmmm... sepertinya ga afdol kalo blm dikasih spesifikasi motornya... check this out!!!

Tuesday, February 22

Sedikit tentang penilaian

oleh: Aji Raditya, S.Si dan Sulistiawati S.Pd

Berdasarkan terminologi, penilaian dalam pendidikan matematika digunakan untuk menilai kemampuan, tindakan dan pencapaian dalam kegiatan matematika. Prinsip dari penilaian sendiri adalah mengacu pada kemampuan, kelanjutan/berkesinambungan, mendidik/memotivasi siswa, menggali informasi, melihat adanya kebenaran dan kesalahan, adil dan objektif, terbuka ( berguna bagi pihak yang berkepentingan), menyeluruh ( kognitif, afektif dan psikomotorik), dan bermakna.

Berdasarkan artikel Mogens Niss, terdapat tiga tujuan utama dari penilaian, antara lain: untuk menyediakan informasi, membentuk rencana tindakan dan membentuk relaitas sosial. Tujuan utama dari sebuah penilaian adalah untuk mengumpulkan informasi yang nantinya akan digunakan untuk membantu siswa dalam meningkatkan atau mengembangkan kemampuan mereka. Kemudian tujuan berikutnya adalah untuk membentuk rencana tindakan, hasil dari penilaian (informasi) digunakan sebagai landasan untuk memodifikasi, mengubah atau mempertahankan sistem pendidikan, institusi, guru dan cara mengajar guru serta kurikulum yang digunakan. Kemudian tujuan terakhir adalah membentuk realitas sosial, ketika penilaian dilakukan maka biasanya akan terjadi perubahan dalam tindakan dan kegiatan dari lingkungan (siswa, guru, orang tua, sekolah dan lainnya).

Sedangkan menurut Wragg tujuan dari penilaian, antara lain: Memberikan umpan balik, memberikan dukungan dan semangat, memberikan motivasi, melakukan diagnosis, melakukan pilihan, dan untuk menilai dan membandingkan. Memberikan umpan balik agar siswa mengetahui sejauh mana mereka memahami konsep dan ide dasar dari materi yang disampaikan oleh guru. Umpan balik juga penting bagi guru untuk mengetahui apa yang telah murid pelajari dan apa yang mereka lewatkan selama proses belajar mengajar berlangsung. Kadang guru melakukan penilaian untuk melihat perkembangan yang sudah dicapai siswa dalam keadaan ini guru dapat memberikan dukungan dan semangat pada siswa untuk melakukan kegiatan berikutnya. Berikutnya, tujuan lain dalam assessment adalah memberikan motivasi bagi siswa apabila siswa mengerti bahwa mereka akan di nilai. Selain itu tujuan dari penilaian adalah melakukan diagnosis, dalam penilaian guru dapat melakukan diagnosis agar mengetahui sejauh mana siswa dapat menyerap ilmu dalam kegiatan belajar mengajar. Diharapkan dengan mengetahui posisi siswa, guru dapat merencanakan tindakan selanjutnya.

Penilaian sendiri terdiri dari 3 jenis, antara lain: psikomotorik, afektif dan portofolio.

a) Penilaian Psikomotorik

Berdasarkan Pasal 25 (4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ini berarti bahwa pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan).

b) Penilaian Ranah Afektif

Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berupa tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri. Semua kemampuan ini harus menjadi bagian dari tujuan pembelajaran di sekolah, yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang tepat.

c) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan satu metode penilaian berkesinambungan, dengan mengumpulkan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan seseorang (Pomham, 1984). Seluruh hasil belajar peserta didik (hasil tes, hasil tugas perorangan, hasil praktikum atau hasil pekerjaan rumah) dicatat dan diorganisir secara sistematik. Fungsi penilaian fortopolio adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan kompetensi yang telah dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan KBM. Kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa puisi, gambar/tulisan, peta/denah, desain, paper, laporan observasi, laporan penelitian, laporan penyeledikan, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Niss, M. Assessment in mathematics education and its effects : an introduction. Kluwer academic publisher. Netherland. 1993.

Wragg, E, C. Assessment and learning in the secondary school. RouledgeFalmer. London. 2001