Wednesday, April 6

productive FAILURE

Kenapa harus takut dengan kesalahan??
bukankah dengan kesalahan kita justru akan tahu arti dari kebenaran...

Sebuah penelitian (Greeno, Smith, & Moore, 1993) mengatakan bahwa ketika seorang guru menjelaskan representasi dan metode "yang benar" untuk suatu masalah kepada siswa diharapkan siswa paham akan hal tersebut, tapi siswa akan lebih paham bila siswa juga mengetahui mengapa metode yang salah (metode yang digunakannya) tidak dapat memberikan informasi apapun.
Hal tersebut merupakan salah satu landasan dari metode pembelajaran Productive Failure ini, dimana kesalahan yang dilakukan siswa dalam merepresentasikan dan memodelkan masalah yang ada digunakan untuk merefleksikan kemudian nantinya digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa tersebut.
Kemampuan guru dalam meyakinkan siswa untuk tidak menyerah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi juga merupakan faktor yang penting. Guru dapat meyakinkan siswa bahwa tidak menjadi masalah mereka (siswa) untuk tidak dapat menemukan solusi dari masalah yang dihadapi selama mereka mencoba berbagai cara untuk menyelesaikannya kemudian tekankan bahwa masalah yang kalian hadapi merupakan masalah yang memiliki banyak cara untuk menyelesaikannya juga banyak solusi yang mungkin sehingga mereka diperkenankan melakukan apapun untuk menyelesaikan masalah tersebut.


"Saatnya kita bersahabat dengan kesalahan"

sumber: Kapur, "Learning through Productive Failure in Mathematical Problem Solving", Yearbook 2009, Singapore.

A.Raditya

Friday, April 1

Menampilkan gambar fungsi trigonometri dalam derajat dan Pi di Mathematica

Pada program Mathematica gambar grafik fungsi trigonometri, misalnya Sin[x], menampilkan nilai x dalam radian. Sedangkan dalam pembelajaran di kelas, guru lebih senang menampilkan nilai x dalam derajat atau Pi.

Pada artikel ini, penulis akan mencoba untuk menampilkan nilai x dalam derajat dan Pi dari yang sebelumnya nilai x berupa radian.

(Gambar. 1) Nilai x masih dalam radian.

Untuk merubah dalam bentuk derajat dapat menggunakan,

(Gambar. 2) Nilai x sudah dalam bentuk derajat

Tetapi nilai x pada gambar 2 kurang “halus” karena “ 0 ” tidak ditampilkan, sehingga mungkin saja akan terjadi kesalahan persepsi pada siswa (contoh Sin 60 (derajat) tidak sama dengan Sin 60). Untuk menampilkan “ 0 ” pada output maka digunakan code berikut:

(Gambar. 3) Nilai x sudah dalam bentuk derajat yang lebih “halus”

Selain penggunaan derajat, Pi juga banyak digunakan selama kegiatan ini. Berikut merupakan cara untuk menampilkan nilai x dalam bentuk Pi.

(Gambar. 4) Nilai x dalam bentuk Pi

Sekian artikel singkat ini, mudah-mudahan dapat membantu mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Daftar Pustaka

http://blog.wolfram.com/2011/03/31/mathematica-qa-plotting-trig-functions-in-degrees/

Terima kasih atas perhatiannya,

A.Raditya