Thursday, March 17

Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

Oleh: Sulistiawati (1007002) dan Aji Raditya (1007134)

----------------------------------------------------------------------------------------------

Definisi

Penilaian otentik atau authentic assessment juga disebut performance based assessment atau performance assessment, alternative assessment dan direct assessment. Disebut performance based assessment atau performance assessment karena penilaian yang dilakukan berdasarkan kemampuan dan keterampilan siswa saat melakukan tugas yang diberikan. Kemudian dikatakan alternative assessment karena penilaian otentik ini merupakan penilaian dilakukan dengan cara yang berbeda dari penilaian yang biasa dilakukan (traditional assessment). Disebut direct assessment atau penilaian langsung karena biasanya penilaian yang dilakukan pada authentic assessment diberikan pada saat kegiatan berlangsung (misalnya pada saat praktikum atau demostrasi). Dengan kata lain, penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan terbaik siswa. Karena yang ingin dinilai adalah kemampuan terbaik siswa maka penilaian otentik didasarkan tidak hanya pada hasil belajar tetapi juga pada proses selama kegiatan belajar berlangsung.

Selanjutnya, tulisan ini akan membicarakan perbedaan penilaian otentik dengan penilaian tradisional, kemudian sedikit tentang impementasi dari penilaian otentik di kelas. Pada implementasi akan dijelaskan tentang tugas otentik dan rubrics pada penilaian otentik.

Perbedaan Penilaian Otentik dan Penilaian Tradisional

Penilaian sendiri sebenarnya dibagi menjadi dua tipe, yakni: penilaian tradisional (traditional assessment) dan penilaian otentik (authentic assessment). Marilyn dalam artikelnya mendaftarkan perbedaan dari kedua tipe penilaian tersebut sebagai berikut:

Setiap tipe penilaian tersebut memiliki kelebihan, kekurangan dan keterbatasan masing-masing. Seperti terlihat diatas bahwa penilaian tradisional lebih menekankan pada “produk” yang dihasilkan sedangkan penilaian otentik lebih menekankan pada proses.

Hal tersebut akhirnya berakibat pada perbedaan jenis tes yang digunakan. Pada penilaian tradisional, jenis tes yang digunakan untuk menilai siswa adalah jenis tes objektif (seperti pilihan ganda, benar-salah mencocokkan dan lain-lain) dimana siswa biasanya diharuskan memilih satu jawaban yang benar. Sedangkan pada penilaian otentik, jenis tes yang dilakukan berupa tes kinerja, evaluasi diri, esai, portofolio, proyek dan lain-lain. Sehingga disaat penilaian tradisional mengajak murid untuk saling berkompetisi satu sama lain, penilaian otentik menekankan pada kerja sama antar murid agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai bersama.

Bila dikaitkan dengan kurikulum terdapat perbedaan yang sangat jelas antara penilaian tradisional dan penilaian otentik. Pada penilaian tradisional siswa diharapkann menguasai pengetahuan dan keterampilan tertentu sehingga dibentuklah kurikulum yang relevan untuk siswa. Kemudian penilaian dilakukan berdasarkan ketuntasan dari kurikulum yang dibentuk tadi. Tetapi pada penilaian otentik, siswa diharapkan melakukan sejumlah tugas yang menyerupai keadaan di dunia nyata dan dilihat kinerjanya dari tugas-tugas yang telah mereka laksanakan. Kemudian dikembangkan sebuah kurikulum yang memungkinkan siswa dapat memperlihatkan kinerja yang baik. Sehingga dalam tabel diatas, pada penilaian tradisional dituliskan “curriculum direct assessment” sedangakan pada penilaian otentik dituliskan “assessment direct curriculum”.

Implementasi

Dalam implementasi di lapangan, penilaian otentik setidaknya harus meliputi: Tugas Otentik (authentic task) dan Kriteria Penilaian (rubrics).

1. Tugas Otentik (Authentic Task)

Sebuah tugas dikatakan otentik, menurut Rustaman, bila: (i) siswa diminta untuk mengkonstruksi respon mereka sendiri, bukan hanya sekedar memilih; (ii) tugas merupakan tantangan yang mirip (serupa) yang dihadapkan dalam (dunia) kenyataan sesungguhnya. Dengan kata lain, tugas otentik adalah sebuah tugas yang mirip dengan kehidupan sehari-hari kemudian siswa diharapkan dapat memecahkan tugas tersebut sesuai dengan kemampuan yang telah ketahui selama ini.

Berikut merupakan jenis tugas yang disebut otentik, antara lain:

a. Bentuk esai yang bersifat open-ended;

b. Refleksi diri;

c. Projek, demonstrasi atau praktikum;

d. Portofolio, kumpulan hasil karya siswa;

2. Kriteria Penilaian (Rubrics)

Menurut American Association for the Advancement of Science, A rubric is a scoring guide that differentiates, on an articulated scale, among a group of sample behaviors, or evidences of thought that are responding to the same prompt. Atau dengan kata lain, rubrics adalah sebuah alat penilaian yang dapat membedakan, satu kelompok dengan kelompok lain, berdasarkan kemampuan yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya.

Daftar Pustaka

Lombardi, M, Marylin. 2008. Making the Grade: The Role of Assessment in Authentic Learning. EDUCAUSE.

Dantes, Nyoman, Prof. 2008. Hakikat Assessment Otentik sebagai Penilaian Proses dan Produk dalam Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi.

Rustaman, Nuryani Y. Penilaian Otentik dan Penerapannya dalam Pendidikan Sains.

Tuesday, March 1

spesifikasi athlete

Pada tulisan kali ini kita keluar dulu dari rutinitas... no math... no gombal... just have fun... yup, have fun itulah yang gw rasa ketika sedang mengendarai tunggangan gw, Kawasaki athlete 125 cc.
berikut adalah penampakan dari tunggangan gw:
Dengan kombinasi warna merah-hitamnya membuat penampilan athlete yg satu ini (khususnya punya gw) sangat "sexy" he...he... dan unik tentunya (secara masih jarang yg punya)... Selain itu, keberadaan tangki bensin di depan dan "stang" yang relatif berat daripada motor lain menurut saya menambah kenyamanan dalam berkendara. Beberapa kali saya "geber" athlete ini sampai +/- 100 km/jam dan masih stabil, stang-nya tidak dansa seperti beberapa motor bebek lain yang pernah saya coba... Denger2 athlete yg satu ini juga termasuk hemat hingga 47 km/l, tapi saya sendiri sih blm pernah mengukur secara teliti ttg ini (mungkin ada yg udah pernah nyoba??)...
Eiittsss tapi ga mungkin donk tunggangan ini cuma punya kelebihan doank... he...he... Nah salah satu kekurangannya adalah rantai standar-nya yg gampang banget kendor, jadi ya harus rajin2 di "kencengin" tuh rantai supaya kenyamanan berkendara terjaga. selain rantai yg musti dikencengin secara rutin, stang athlete ini juga harus diperlakukan serupa supaya nyaman... kekurangan yg lain lampu yang ga terlalu terang, apa ini karena aki-nya yg udah soak ya?? ga tau juga sih... he...he...
hmmm... sepertinya ga afdol kalo blm dikasih spesifikasi motornya... check this out!!!